The 5-Second Trick For reformasi intelijen
The 5-Second Trick For reformasi intelijen
Blog Article
To date, there has been no new progress in law enforcement In this instance, and the issue and allegations of intelligence operations stay a secret. This scenario provides to your number of data on attacking and silencing opposition groups and human rights defenders That ought to not have transpired through the reform era. This sort of instances increase the awareness which the posture of recent intelligence establishments and functions will not be achievable if we refer to the organizational realities and existing lawful basis as they are a product in the authoritarian politics from the Orde Baru
Vigilance towards a perceived communist menace remained a hallmark of Suharto's thirty-year presidency. The CIA described the massacre as "among the worst mass murders of your 20th century, together with the Soviet purges from the 1930s, the Nazi mass murders for the duration of the 2nd Entire world War, as well as Maoist bloodbath with the early fifties."[ten]
Tapi apa yang bisa kita rasakan dan kita lihat dari hasil reformasi ini? Reformasi yang telah berjalan enam belas tahun ini semula bertujuan menegakkan demokrasi dan HAM, kini kita lihat hasilnya.
Ray Kebanggaan sebagai wartawan adalah selalu silahturahmi kepada semua pihak, tetap belajar dan selalu konfirmasi dalam pemberitaan yang adil dan berimbang.
Mereka merasa bahwa Indonesia adalah penjajah, maka dari itu otonomi khusus yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia sampai saat ini bukanlah solusi atas konflik antara OPM dan pemerintah pusat.
Media massa sangat efektif menggiring opini publik, untuk menghakimi sesuatu yang belum pasti terjadi. Medan perang intelijen ke depan adalah informasi dan pembentukan opini. Penggalangan media dan opini yang intens tanpa mengabaikan kebebasan pers, harus dilakukan secara terpola dan komprehensif. Dalam hal ini kuncinya bukan hanya bereaksi dan melakukan counter
DENPASAR – Dalam dunia pengintaian atau penyusupan, dahulu kita mengenal istilah “Telik Sandi”. Istilah ini berasal dari bahasa Indonesia dan dikenal pada zaman kerajaan-kerajaan, di mana Telik Sandi adalah sebutan untuk mata-mata kerajaan yang bertugas mengawasi kerajaan-kerajaan lain.
In 2005, BIN was observed to situs web acquire applied the charitable foundation of previous Indonesian president Abdurrahman Wahid to hire a Washington lobbying business to force the US federal government for a full restart of armed forces coaching courses in Indonesia.[25]
This strain also led to a worsening financial circumstance; 2). The elite conspiracy, Specifically the ICMI leadership, which withdrew help, mobilized demonstrations and urged the leadership of the Majelis Permusyawaratan Rakyat
Tetapi makna intelijen yang sebenarnya tidak selalu harus negatif, sepanjang kegiatan intelijen diartikan sebagai kegiatan pengumpulan informasi yang digunakan untuk memberikan peringatan dini guna mencegah ancaman terhadap keamanan nasional, maka pada dasarnya kegiatan intelijen adalah suatu kebutuhan bagi setiap warga negara.
Dalam reformasi intelijen juga sangat perlu dilakukan pembentukan organisasi kontra intelijen. Dalam kegiatan kontra intelijen media massa merupakan fenomena sosial yang sekaligus juga politik, media massa merupaka essential stage
Hal ini juga disampaikan oleh Awani, yang menekankan perlunya tanggapan cepat terhadap ancaman siber seperti disinformasi dan manipulasi knowledge.
Ketidaktegasan dan deferensiasi tugas dan wewenang di antara komunitas intelijen tersebut menimbulkan konflik kepentingan yang mengarah pada tindakan kekerasan antara sesama lembaga.
Jika intelijen mempunyai informasi tentang suatu ancaman terhadap negara maka Intelijen Negara wajib untuk berkoordinasi kepada aparat keamanan untuk melakukan tindakan hukum.